Kronologi
Perang Dunia II
Pada saat terjadi Perang Dunia II, sikap Amerika Serikat memihak sekutu blok demokrasi yang meliputi negara Inggris, Perancis, Belanda, dan Belgia. Hal ini dapat dilihat dari beberapa bentuk bantuan yang diberikan sebagai berikut:a. Menerima Lend Lease Act oleh kongres. Perundangan ini memberi kekuasaan kepada presiden untuk menjual, meminjamkan, menyewakan dan juga menukarkan peralatan perang beserta amunisinya yang dibutuhkan oleh sekutu blok demokrasi. Selain itu, Amerika Serikat juga siap mengawal kapal-kapal yang mengangkut keperluan perang ke negara-negara sekutu dan bersedia melemahkan Angkatan Laut Jerman dengan menyita kapal-kapal Jerman yang ada di pelabuhannya.b. Membantu rakyat untuk menciptakan demokrasi dengan cara melawan para pemimpinnya di beberapa negara yang mempertahankan diri sebagai negara diktator.
A.
Perang Dunia II di Eropa Perang
Dunia II di Eropa dimulai tanggal 1 September 1939 saat Jerman menyerbu atau
menguasai (aneksasi) Pelabuhan Danzig (Polandia) yang dianggap sebagai miliknya
sebelum Perang Dunia I, Austria, dan daerah Sudeten (Cekoslovakia). Agresi
militer Jerman ini dipandang oleh semua pihak sebagai tanda awal mula
meletusnya Perang Dunia II di Eropa.
Kronologis Kejadian Perang Dunia II Yang Terjadi Di Eropa:
a. 3 September 1939: Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.b. 10 Juni 1940: Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Perancis.c. 22 Juni 1940: Pasukan Jerman dan Italia bergabung mampu menaklukkan Perancis.d. 6 April 1941: Pasukan Jerman berhasil menduduki Yunani, Yugoslavia, dan Mesir.e. 8 September 1941: Pasukan Jerman berhasil menduduki Ukraina dan Rusia.f. 23 Oktober 1942: Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat dipimpin oleh Montgomery (Inggris) dan Eisenhower (Amerika Serikat) berhasil mengalahkan pasukan gabungan Jerman dan Italia.
g. 1 Mei 1944: Italia menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat.h. 6 Juni 1944: Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat secara besar-besaran menyerangJerman.i. 30 April 1945: Hitler meninggal dunia dengan cara bunuh diri di bunkernya.
j. 7 Mei 1945: Jerman menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat dan Perang Dunia II dikawasan Eropa berakhir
B. Perang Dunia II di Asia Pasifik
Perang
Dunia II di kawasan Asia Pasifik dimulai tanggal 7 Desember 1941 waktu
setempat, ditandai dengan Jepang menyerbu Pangkalan Angkatan Laut milik Amerika
Serikat di Pearl Harbour, Hawaii yang dianggap sebagai saingan yang kuat.
Agresi militer yang dilakukan Jepang inilah sebagai tanda meletusnya Perang
Dunia ke II di Asia Pasifik.
Kronologis Kejadian Perang Dunia ke
II di Asia Pasifik :
a. 7
Desember 1941:
Jepang menyerbu Pangkalan Angkatan Laut milik Amerika Serikat di Pearl Harbour,
Hawaii.
b.
Tahun 1941-1944:
Jepang berhasil menguasai wilayah yang sangat luas meliputi seluruh
wilayah Asia tenggara dan wilayah
Cina Timur. Ketika itu, Amerika Serikat dan bangsa Eropa yang berhasil
menyelamatkan diri membangun pertahanan di Australia.
c.
Juli 1944:
Pasukan Amerika Serikat dipimpin Jenderal Mac
Arthur
dengan siasat perang "Loncat Katak" menyerang pertahanan Jepang di
Pulau Saipan (Kepulauan Mariana) Pasifik dan bertempur di Laut Karang. Pada
saat itu, Jepang menderita kekalahan dan Pulau Saipan berhasil diduduki Amerika
Serikat.
d. 6
Agustus 1945: Kota
Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat dan menyusul tanggal 9 Agustus
1945 giliran Kota Nagasaki dibom atom. Kedua kota tersebut hancur total dan
instalasi militer Jepang lumpuh.
e. 14
Agustus 1945:
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
f. 2
September 1945:
Jepang menandatangani perjanjian perdamaian di atas kapal Missouri
milik
Amerika Serikat, dan Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik berakhir.
Masa
pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa
Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan
Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang
menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi
pada tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke
kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki
Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda.
Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang.
Untuk menghadapi Jepang, Sekutu membentuk
Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch
Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell dan
berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa
yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada
tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal
8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.
Upacara penyerahan kekuasaan
dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dalam
upacara tersebut Sekutu diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh
dan Jenderal Ter Poorten, sedang Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura.
Dengan penyerahan itu secara otomatis Indonesia mulai dijajah oleh
Jepang.Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya
diprioritaskan pada dua hal, yaitu:
1. menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia, dan
2. memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan kekerasan.berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji maupun
1. menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia, dan
2. memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan kekerasan.berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji maupun
pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap Berbagai Sendi Kehidupan Bangsa Indonesia.
Sadar bahwa posisinya dalam menghadapi Perang
Asia Timur Raya, pemerintah Bala Tentara Jepang berusaha untuk menarik
simpati bangsa Indonesia dengan berbagai cara
:
1. mengklaim dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang untuk melepaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajahan Belanda
2. memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan intensitas yang sering pada siaran radio Tokyo
3. membebaskan para tokoh pemimpin bangsa Indonesia yang diasingkan oleh Belanda, seperti ; Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
4. melakukan propaganda Gerakan Tiga A, yang meliputi :
a. Jepang/Nipon Cahaya Asia
b. Jepang/Nipon Pelindung Asia
c. Jepang/Nipon Pemimpin Asia
1. mengklaim dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang untuk melepaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajahan Belanda
2. memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan intensitas yang sering pada siaran radio Tokyo
3. membebaskan para tokoh pemimpin bangsa Indonesia yang diasingkan oleh Belanda, seperti ; Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
4. melakukan propaganda Gerakan Tiga A, yang meliputi :
a. Jepang/Nipon Cahaya Asia
b. Jepang/Nipon Pelindung Asia
c. Jepang/Nipon Pemimpin Asia
5. melarang penggunaan bahasa Belanda dan
mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan resmi.
Berbagai
bentuk cara pemerintah bala tentara Jepang untuk menarik simpati bangsa
Indonesia pada masa awal kedatangannya di Indonesia, cukup mendapat sambutan
yang baik dari bangsa Indonesia, apalagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat
Jawa sangat percaya pada “Jongko Joyoboyo” (Ramalan Joyoboyo) yang menyebutkan
akan datangnya “Jago wiring kuning cebol kepalang soko wetan” yang akan
berkuasa di Jawa seumur jagung.
Namun kedatangan pasukan Jepang dengan segala propagandanya tersebut merupakan mimpi buruk bangsa Indonesia yang mengharapkan terbebas dari belenggu penjajahan.
Namun kedatangan pasukan Jepang dengan segala propagandanya tersebut merupakan mimpi buruk bangsa Indonesia yang mengharapkan terbebas dari belenggu penjajahan.
Berbagai
tindakan pemerintahan bala tentara Jepang sangat menyengsarakan bangsa
Indonesia:
a. Pemerasan Sumber Daya Alam
Cara-cara Jepang untuk mengeruk kekayaan alam / bahan mentah guna kepentingan industri perang diantaranya :
1. semua harta peninggalan Belanda di Indonesia di sita
2. melakukan monopoli penjualan hasil perkebunan
3. melancarkan kampanye pengerahan barang-barang dan menambah bahan pangan secara besar besaran
4. tanaman perkebunan yang tidak berguna dimusnahkan dan diganti dengan tanaman pangan
5. rakyat hanya boleh memiliki 40 % dari hasil panen, sedangkan yang 60 % harus diserahkan kepada Jepang
6. rakyat dibebani tambahan untuk menanam pohon jarak sebagai bahan minyak pelumas senjata dan mesin perang.
a. Pemerasan Sumber Daya Alam
Cara-cara Jepang untuk mengeruk kekayaan alam / bahan mentah guna kepentingan industri perang diantaranya :
1. semua harta peninggalan Belanda di Indonesia di sita
2. melakukan monopoli penjualan hasil perkebunan
3. melancarkan kampanye pengerahan barang-barang dan menambah bahan pangan secara besar besaran
4. tanaman perkebunan yang tidak berguna dimusnahkan dan diganti dengan tanaman pangan
5. rakyat hanya boleh memiliki 40 % dari hasil panen, sedangkan yang 60 % harus diserahkan kepada Jepang
6. rakyat dibebani tambahan untuk menanam pohon jarak sebagai bahan minyak pelumas senjata dan mesin perang.
b.
Pemerasan Sumbar Daya Manusia
Untuk memanfaatkan tenaga bangsa Indonesia dalam membantu kepentingan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, pemerintah bala tentara Jepang melaksanakan :
1. Romusha
Bentuk kerja paksa seperti halnya pada masa pemerintahan Hindia Belanda (Kerja Rodi) juga terjadi pada masa pendudukan bala tentara Jepang, yang disebut dengan Romusha. Para tenaga kerja paksa ini dipaksa sebagai tenaga pengangkut bahan tambang (batu bara) , pembuatan rel kereta api serta mengangkut hasil hasil perkebunan.Tidak terhitung berapa ratus ribu bahkan jutaan rakyat Indonesia yang menjadi korban romusha. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia terhadap Romusha, Jepang menyebut romusha sebagai “Pahlawan Pekerja/Prajurit Ekonomi” .
Untuk memanfaatkan tenaga bangsa Indonesia dalam membantu kepentingan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, pemerintah bala tentara Jepang melaksanakan :
1. Romusha
Bentuk kerja paksa seperti halnya pada masa pemerintahan Hindia Belanda (Kerja Rodi) juga terjadi pada masa pendudukan bala tentara Jepang, yang disebut dengan Romusha. Para tenaga kerja paksa ini dipaksa sebagai tenaga pengangkut bahan tambang (batu bara) , pembuatan rel kereta api serta mengangkut hasil hasil perkebunan.Tidak terhitung berapa ratus ribu bahkan jutaan rakyat Indonesia yang menjadi korban romusha. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia terhadap Romusha, Jepang menyebut romusha sebagai “Pahlawan Pekerja/Prajurit Ekonomi” .
Upaya Jepang untuk mempertahankan
Indonesia sebagai wilayah kekuasaannya serta menarik simpati rakyat Indonesia
meliputi bidang :
1.Bidang Politik
Dalam usaha menarik simpati bangsa Indonesia dengan tujuan agar rakyat mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang mengumandangkan semboyan 3A yakni : “Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia”. Hal ini menyatakan bahwa kehadiran Jepang di Asia, termasuk Indonesia adalah untuk membebaskan Asia dari penjajahan bangsa Barat, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.Namun kenyataannya yang dikatakan Jepang tidak sesuai dengan kenyataannya. Jepang memperlakukan bangsa Indonesia dengan tidak adil, sangat kejam , mereka memeras dan menindas rakyat diluar batas peri kemanusiaan.
Dalam usaha menarik simpati bangsa Indonesia dengan tujuan agar rakyat mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang mengumandangkan semboyan 3A yakni : “Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia”. Hal ini menyatakan bahwa kehadiran Jepang di Asia, termasuk Indonesia adalah untuk membebaskan Asia dari penjajahan bangsa Barat, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.Namun kenyataannya yang dikatakan Jepang tidak sesuai dengan kenyataannya. Jepang memperlakukan bangsa Indonesia dengan tidak adil, sangat kejam , mereka memeras dan menindas rakyat diluar batas peri kemanusiaan.
Bidang Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dan industrinya , maka Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam Indonesia. Hal ini berupa eksploitasi dibidang hasil pertanian, perkebunan, hutan, bahan Tambang, dan lain-lain.
Kekayaan alam yang diambil Jepang dari hasil menguras kekayaan alam Indonesia ini hanya untuk kepentingan perang Jepang tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat.Sebagai dampak dari eksploitasi besar-besaran sumber kekayaan alam Indonesia adalah kesengsaraan rakyat Indonesia berupa kekurangan sandang, pangan serta menderita kemiskinan.Rakyat hidup serba kekurangan , kelaparan karena sumber makanan diangkut Jepang untuk konsumsi tentaranya. Untuk pakaianpun rakyat menggunakan bahan yang tidak layak pakai seperti goni yang keras dan kasar. Hal in terjadi karena kapas yang seharusnya dijadikan kain atau pakaian ternyata dibawa ke Jepang untuk diolah demi kepentingan Jepang itu sendiri.
Untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dan industrinya , maka Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam Indonesia. Hal ini berupa eksploitasi dibidang hasil pertanian, perkebunan, hutan, bahan Tambang, dan lain-lain.
Kekayaan alam yang diambil Jepang dari hasil menguras kekayaan alam Indonesia ini hanya untuk kepentingan perang Jepang tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat.Sebagai dampak dari eksploitasi besar-besaran sumber kekayaan alam Indonesia adalah kesengsaraan rakyat Indonesia berupa kekurangan sandang, pangan serta menderita kemiskinan.Rakyat hidup serba kekurangan , kelaparan karena sumber makanan diangkut Jepang untuk konsumsi tentaranya. Untuk pakaianpun rakyat menggunakan bahan yang tidak layak pakai seperti goni yang keras dan kasar. Hal in terjadi karena kapas yang seharusnya dijadikan kain atau pakaian ternyata dibawa ke Jepang untuk diolah demi kepentingan Jepang itu sendiri.
Bidang Sosial Budaya
Dibidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa (Romusha) serta dilibatkannya para pemuda untuk masuk dalam organisasi militer maupun semi militer.
Dibidang budaya terjadi keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia. Rakyat juga diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei). Hal ini tentu saja sangat menyinggung rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, karena dianggap menyembah kepada kaisar Jepang yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari, padahal orang muslim hanya melakukan penghormatan kepada Allah SWT.
Dibidang sosial, kehadiran Jepang selain membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa (Romusha) serta dilibatkannya para pemuda untuk masuk dalam organisasi militer maupun semi militer.
Dibidang budaya terjadi keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia. Rakyat juga diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei). Hal ini tentu saja sangat menyinggung rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, karena dianggap menyembah kepada kaisar Jepang yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari, padahal orang muslim hanya melakukan penghormatan kepada Allah SWT.
Mengetahui kondisi Jepang yang
sudah mulai terdesak oleh Sekutu di berbagai tempat
dalam Perang Asia Timur Raya, timbul usaha-usaha pergerakan kebangsaan dari
rakyat Indonesia terhadap Jepang yang berupa
1. Gerakan Politik Bawah Tanah
Sutan Syahrir, tokoh pejuang gerakan bawah tanah
Setelah semua partai politik dibubarkan oleh Jepang, sebagian tokoh mengadakan gerakan bawah tanah yakni gerakan perlawanan yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi dan cenderung tidak mau berkompromi dengan Jepang. Tokoh yang terkenal diantaranya adalah Sutan Syahrir, Ahmad Subarjo, Sukarni, Chaerul Saleh, Wikana, dan Amir Syarifuddin. Mereka berjuang dengan cara menanamkan semangat Persatuan dan kesatuan nasional di kalangan rakyat, meningkatkan kesadaran untuk merdeka melalui diskusi, selebaran-selebaran dan lain-lain, serta selalu memantau perkembangan Perang Pasifik melalui siaran radio luar negeri.
2. Gerakan Politik Pintu Terbuka
Yakni gerakan perlawanan yang dilakukan dengan cara mau bekerjasama dengan pihak Jepang (kompromi). Gerakan ini menganggap bahwa selain melakukan perlawanan melalui gerakan bawah tanah, maka mereka juga dapat berjuang untuk kepentingan rakyat Indonesia dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak Jepang. Mereka seolah bekerja untuk kepentingan Jepang padahal tujuannya untuk mencapai Indonesia merdeka.
1. Gerakan Politik Bawah Tanah
Sutan Syahrir, tokoh pejuang gerakan bawah tanah
Setelah semua partai politik dibubarkan oleh Jepang, sebagian tokoh mengadakan gerakan bawah tanah yakni gerakan perlawanan yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi dan cenderung tidak mau berkompromi dengan Jepang. Tokoh yang terkenal diantaranya adalah Sutan Syahrir, Ahmad Subarjo, Sukarni, Chaerul Saleh, Wikana, dan Amir Syarifuddin. Mereka berjuang dengan cara menanamkan semangat Persatuan dan kesatuan nasional di kalangan rakyat, meningkatkan kesadaran untuk merdeka melalui diskusi, selebaran-selebaran dan lain-lain, serta selalu memantau perkembangan Perang Pasifik melalui siaran radio luar negeri.
2. Gerakan Politik Pintu Terbuka
Yakni gerakan perlawanan yang dilakukan dengan cara mau bekerjasama dengan pihak Jepang (kompromi). Gerakan ini menganggap bahwa selain melakukan perlawanan melalui gerakan bawah tanah, maka mereka juga dapat berjuang untuk kepentingan rakyat Indonesia dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak Jepang. Mereka seolah bekerja untuk kepentingan Jepang padahal tujuannya untuk mencapai Indonesia merdeka.