Bab 1.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jam
istirahat di SMA
Negeri 2 Malang ini di
bagi menjadi dua yaitu
istirahat pertama, sesudah jam pelajaran ke-4 sekitar
pukul 09.25 sampai 09.40
dan istirahat ke
dua sesudah jam pelajaran ke-6 sekitar pukul
11.30 sampai 12.00.
Pada istirahat kedua
ini biasanya digunakan
para murid untuk
ISHOMA (Istirahat Sholat
dan Makan).
Sholat mungkin
hanya membutuhkan waktu
5-10 menit. Sedangkan
mushola yang ada
di SMA Negeri 2 ukurannya hanya sekitar 6x5 meter persegi. Tentu saja tidak akan muat untuk menampung murid SMA Negeri 2 yang jumlahnya kurang
lebih 900 siswa yang sebagian besar beragama Islam.
Siswa
harus mengantri agar bisa mendapat kesempatan
untuk menunaikan ibadah Sholat. Belum
lagi jika pada jam akhir jam ke-6 ada sesuatu hal yang mengharuskan waktu
istirahat terpotong. Semakin lama siswa tersebut keluar dari kelas, maka
semakin lama juga dia harus mengantri.
Jika
waktu istirahat yang di miliki hanya 30 menit dikurangi 10-15 menit untuk
mengantri di kurangi lagi 5-10 menit untuk sholat, maka siswa hanya memiliki waktu 10- 5 menit untuk makan,
beristirahat, dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
Bahkan ada siswa yang tidak sempat makansiang
atau lebih parahnya lagi, datang ke kelas karena terlalu lama mengantri di
mushola.
Dalam hal ini luas Mushola sekolah sangat berpengaruh pada kualitas waktu istirahat siswa.
Jam
istirahat merupakan elemen penting dalam proses belajar di sekolah. Apalagi dalam
struktur kurikulum 2013, SMA/MA ada penambahan jam belajar per minggu sebesar
4-6 jam sehingga untuk kelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar,
dan untuk kelas XI dan XII bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar.Sedangkan
lama belajar untuk setiap jam belajar adalah 45 menit.
Jeda
sejenak saat jam belajar di sekolah ini dapat meningkatkan kemampuan
konsentrasi saat belajar kembali di kelas.
seorang
anak sampai usia remaja perlu istirahat jauh lebih banyak pada siang hari dibanding
orang dewasa. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi belajar mereka. Jam
istirahat di sekolah memiliki fungsi menurunkan ketegangan otot-otot dan
mengurangi rasa bosan sehingga siswa bisa segar kembali dan siap menerima
pelajaran selanjutnya. Pada waktu istirahat yang ditentukan, para siswa bisa
memanfaatkannya untuk mengembalikan kepenatan yang dirasakan saat menyerap
pelajaran-pelajaran sebelumnya.
Terkadang
mushola yang sempit di jadikan kambing hitam bagi beberapa siswa nakal yang
sering terlambat masuk ke kelas. mushola yang sempit di jadikan alasan untuk
bersantai-santai dan tidak disiplin.
Apabila
masalah ini tidak segera diatasi, akan banyak siswa yang tidak bisa menyerap pelajaran dengan baik dikarenakan kualitas waktu istirahat yang
buruk. Jika pelajaran tidak dapat dikuasai, akan berimbas pada hasil
belajar yang tidak maksimal. Hasil belajar yang tidak maksimal membuat
orang tua menjadi kecewa.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dapat di jabarkan dalam
beberapa pertanyaan berikut :
1. Apakah
kapasitas mushola SMA Negeri 2 Malang kurang memadai?
2. Apakah
luas mushola berpengaruh terhadap kualitas istirahat siswa?
3. Apakah
kualitas istirahat yang buruk berpengaruh pada hasil belajar siswa?
C. Tujuan
penelitian
Tujuan
dilakukannya penelitian di bawah ini adalah:
1. Untuk mengetahui
kapasitas mushola SMA Negeri 2 Malang
2. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh luas
mushola terhadap kualitas waktu istirahat siswa.
3. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas istirahat yang buruk pada hasil belajar siswa.
D. Hipotesis
1.
Kapasitas mushola
SMA Negeri 2 Malang yang hanya berukuran sekitar 6x5 meter tentu saja tidak memadai jika di bandingkan dengan jumlah siswanya yang kurang lebih 900 orang.
Meskipun tidak semuanya beragama islam, dan tidak semua siswa yang beragama
islam itu sholat (bagi perempuan), tetap saja beribadah akan lebih
nyaman/khusyu’ jika ukuran mushola sekolah lebih luas.
2.
Luas mushola
tentu saja berpengaruh terhadap kualitas waktu istirahat siswa. Jika mushola
terlalu sempit, akan membuat kegiatan beribadah menjadi terlalu lama
(mengantri). Sedangkan waktu istirahat
hanya 30 menit, dan lebih banyak di gunakan untuk mengantri sholat di mushola.
Siswa hanya memiliki beberapa menit saja untuk beristirahat.
3.
Waktu istirahat
yang berkualitas sangat berpengaruh pada
hasil belajar siswa. Karena siswa membutuhkan jeda waktu di sela-sela kegiatan
belajar mengajar untuk melepas rasa penat dan jenuh dan untuk meregangkan otot otot
yang kaku karena terlalu lama duduk saat
jam pelajaran berlangsung. Jika siswa sudah merasa rilex, maka pelajaran apapun
yang akan di sampaikan oleh guru mampu di serap dengan baik oleh siswa. Ketika
siswa sudah bisa menerima pelajaran dengan baik, otomatis hasil belajar siswa
juga maksimal.
E. Manfaat
penelitian
Hasil
penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi
saya sendiri, untuk melatih kedisiplinan diri. Lebih bisa menghargai waktu dan memanfaatkan waktu sebaik
mungkin.
2. Bagi
lingkungan sekolah, saya harap setelah membaca laporan saya ini pihak sekolah
bisa segera memberikan solusi kepada kami siswa SMA Negeri 2 Malang agar kami
bisa mendapatkan waktu istirahat yang berkualitas yang Insya’allah akan membuat kami lebih
berprestasi.
3. Bagi
masyarakat,
Posting Komentar - Back to Content